Skip to main content

Mungkin Ini Tentang Kamu



Kamu hebat, kamu mampu menjadi dua orang yang berbeda
ketika berhadapan denganku.
Kadang menyebalkan tapi lampau menyenangkan.
Aku iri dengan segala kemahiranmu itu.
Aku yang bahkan sering beradu peran, 
sama sekali tak bisa menempatkan diri.
Aku tetap aku, yang rajin berias dengan  kemunafikan namun selalu berusaha membantahnya.
Tetap aku yang gagal membatasi setiap rasa.
Tetap aku yang tak pernah peduli dengan ungkapan geram yang terlontar dari setiap orang di sekelilingku.
Aku terlalu egois, mengusahakan setiap ronta yang muncul dari dalam hati.
Lalu menyamarkan setiap antusias ini agar kelicikan ku tertata rapi.
Sampai waktu yang sekarang ini, aku benar-benar tak mampu berkelit lagi untuk tidak mengungkapkannya.
Meskipun lewat kata,
Ya !!! aku menyukaimu..
Aku kalah,
Aku gagal membatasi setiap rasa yang ku maksudkan tadi.
Padahal inginku, kamu tetap diam ditempat saja sampai hatimu yang tergerak.
Namun karena kebodohan ini, kau ku buat  berfikir keras untuk menanggapi setiap kegilaanku.
Lalu kurasa aneh, ketika kamu memang tidak berkomentar, tapi kamu menghalangi jalanku untuk menepi setelah semua kejadian ini.
Bukankah seharusnya kamu risih?
Bukankah seharusnya kamu menghindar saja?
Harus kemana lagi aku setelah drama yang ku sutradarai sendiri ini bergantung ceritanya?
Katamu aku tak boleh menghilang, tapi aku tak tau kau berani jaminkan apa untuk menahanku disini?
Aku tertahan dengan keadaan malu semalu-malunya.
Namun seketika pikiran gilaku tiba-tiba datang, berkhayal tentang kau.
Kau ,yang ku kira-kira sedang berusaha menjanjikan sesuatu yang tak terduga dan mungkin tak lagi membuatku pilu.
Ahh, sial aku mulai tergugah menyusun skenarioku lagi.
Tak tepat malah salah memikat.
Terlalu nyaris dalam menghadirkan tangis.
Dan tak runtut karena membuatku menculik waktu dan memaksanya segera larut. 


Comments